MENJADIKAN  HIDUP  PENUH  MAKNA  


Sebuah pesan melalui Telegram group  dari salah seorang ibu guru, tiba-tiba membuat saya tertegun dan mengusik perasaan serta pikiran saya, pesan itu bertuliskan "anak sulung di Solo, besok jadi volunteer Covid-19 ACT di Solo, ya Allah lindungi semua kami..Amiin. Saya tidak bisa melarang tapi saya nasihati harus benar-benar standard perlengkapan safetynya..Insya Allah ACT selama ini selalu melakukan yang terbaik di daerah bencana dan memiliki personnel yang mumpuni. Saya bilang Bismillah kakak...Hidup mati sudah ada yang mengatur. Ikhtiar yang terbaik. Insya Allah kita semua bisa melalui semua ini." Demikian ibu guru tersebut mengakhiri pesan nya yang dikirimkan dalam group telegram..

Kemarin malam, sebuah pesan dalam group alumni SMA, salah seorang teman memforward sebuah berita deretan para tenaga medis yang terdiri dari dokter dan perawat yang meninggal karena mereka dengan tulus merawat para pasien covid-19, dan resikonya adalah kehilangan nyawa. Seorang dokter militer yang meninggal sungguh sangat mengenaskan, karena beliau dimakamkan tanpa boleh dihadiri keluarga dan kerabat serta sahabat, bahkan tanpa upacara militer layaknya seorang pejuang atau pahlawan atau petinggi militer. Padahal jasa dan pengorbanannya untuk sesamanya sangat besar.

Sebuah kiriman video para dokter muda militer, mereka berkumpul bernyanyi bersama saling menguatkan dan mendoakan. Mereka bernyanyi dan memaknai sebuah lagu yang sangat indah, "Hidup ini adalah kesempatan". Mereka bersama ingin membuat hidupnya menjadi berkat dan kebaikan bagi orang lain. Mereka ditugaskan untuk membantu dan menolong para pasien dalam pengawasan (PDP) atau yang sudah terinfeksi Virus di tempat-tempat isolasi pasien Covid-19.

Tiga peristiwa di atas yang terkirim pada mobile phone saya, sungguh membuat pearasaan ini terenyuh dan bangga. Disatu sisi semua orang dianjurkan dan dipaksa untuk menutup pintu dan mengunci rapat-rapat pintu rumahnya agar tidak dimasuki oleh virus Corona agar mereka bisa aman terhindar dari penyakit tersebut serta tetap hidup. Dilain pihak ada sebagian manusia yang justru mendekati, membuka hati dengan tulus, melayani sepenuh hati bagi pasien yang terkapar di ranjang-ranjang rumah sakit karena terinfeksi virus Corona. Orang-orang ini sangat tahu dan paham akan resiko yang sangat tinggi bagi mereka, dan itu adalah nyawanya sendiri yang dipertaruhkan. Apa yang mereka cari ? sekonyol dan sebodoh itu kah mereka ? Berapa besar kompensasi dan uang pengganti yang akan keluarga mereka terima, kalau mereka mati ?

Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni) demikianlah Rasullullah Nabi Muhamad SAW menyampaikan kepada sahabat dan umatnya tentang perlunya kehidupan kita  senantiasa membawa kebaikan dan manfaat bagi sesamanya. Nabi Muhammad mengajarkan kepada kita tentang hidup yang bermakna, adalah ketika hidup kita membawa kemaslahatan, memberikan "hidup" bagi manusia lainnya. Orientasi hidupnya adalah selalu mengedepankan nilai-nilai positif bagi sesama manusia dan alam sekitarnya. Refleksi imannya dibuktikan dengan keberanian mengambil sebuah keputusaan yang tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, yang tidak mencari selamat dirinya sendiri. Hidup yang bermakna adalah hidup yang bisa berbagi keselamatan, berbagi kehidupan dan berbagi kebahagiaan.

Sebuah kutipan injil  bisa  menguatkan kita di saat para pejuang kemanusiaan tetap melayani di tengah ganasnya Virus Corona menerpa sesama kita di negeri ini yaitu dari Yoh 15-13, "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seseorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." Demikian Yesus menyampaikan sabdanya tentang hukum Kasih. Pada kutipan ini bisa dimaknai bahwa mengasihi berbeda dengan mengasihani. Mengasihi adalah sebuah keputusan untuk melakukan suatu perbuatan yang memberikan manfaat dan solusi bagi orang lain. Mengasihani berhenti hanya pada perasaan empati, tetapi tidak beraksi pada solusi. Mengasihani itu sesuatu yang biasa dan mudah diucapkan, mengasihi itu LUAR BIASA karena menuntut keberanian berkorban dan siap untuk menghadapi resiko. Banyak orang yang merasa kasihan pada korban infeksi virus Corona, kasihan pada tenaga medis yang berjuang tanpa kenal lelah dan mengabaikan resiko, kasihan dan simpati pada relawan kemanusiaan Covid-19, Namun sedikit dan langka yang sungguh mengasihi para pasien terinfeksi virus Corona, tidak banyak yang mengasihi keluarga almarhum pejuang medis yang begitu pilu nan tegar menghadapi realita saat ini.




Tidak untuk dibandingkan antara kutipan injil dari Yoh 15-13 dengan Hadits Raullullah yang di riwayatkan Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutuni, karena bukan dalam kapasitas dan keahlian saya sebagai penulis. Namun dalam kesempatan ini lebih pada bagaimana agama selalu mengajarkan kepada umatnya tentang pentingnya mengisi kehidupan kita dengan penuh makna. Tokoh Nabi Muhamad SAW dan tokoh Yesus adalah kedua pembawa ajaran surgawi yang di sampaikan kepada setiap manusia di atas muka bumi, agar kita semua pada saatnya nanti berhak menjadi ahli waris surga. Menjadi ahli waris surga berarti membuat sebanyak mungkin kita beribadah kepada Sang Pencipta Kehidupan yaitu Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, namun demikian ibadah tanpa perbuatan yang bermanfaat bagi sesama adalah kosong belaka. Nabi Muhamad memberikan nasihat bahwa selayaknya kita menjaga keseimbangan antara Habluminallah dan Habluminannas, orang yang beribadah kepada Allahnya sempurna, seharusnya relasi sosialnya dengan sesama manusia juga sempurna. 

Memperhatikan kisah nyata dari keputusan anak sulung ibu guru di disekolah kami untuk menjadi relawan Covid-19, meninggalanya para pahlawan medis yang melayani pasien terinfeksi Virus Corona dan ketaatan para dokter muda militer untuk siap melayani para pasien Covid-19, merupakan kisah heroik yang menarik. Mereka berbuat bagi sesamanya manusia tanpa melihat dan memilah agama, suku, ras, pilihan politik, kelompok ekonomi, jabatan, gelar akademik dan pangkat. Mereka ingin menajalani kehidupan agar menajadi orang yang bermakna, punya arti bagi manusia lainnya. Mereka mensyukuri hadiah kehidupan dari Allah, dengan mengasihi sesamanya dengan aktif, mereka tidak mau berhenti hanya dengan mengasihani, karena mereka adalah LUAR BIASA. (DS-metschoo, wed 25/3/20, 15.09)





Komentar

  1. Subhanallah.... Sangat luar biasa🤲🙏

    BalasHapus
  2. Semoga Allah membalas keikhlasan & kebaikan terhadap sesama. Semoga musibah ini cepat berlalu walau banyak hikmahnya yg dpt kita petik

    BalasHapus
    Balasan
    1. amiin, ada hikmah di balik setiap peristiwa, walau itu hal yg paling buruk sekalipun

      Hapus
  3. Untuk paragraf ke 5 "mengenai sebaik baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya." Menginspirasi saya banget pa, apalagi setelah baca paragraf tsb sampai bawah berulang ulang pa.
    Luar biasa pa

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga kita semantiasa berupaya bhw keberadaan kita adalah "matahari" yg sll bersinar memberikan kehangatan dn kehidupan bg bumi.dn isinya

      Hapus
  4. Dari Tulisan P.Dar...diatas ada pesan Moralnya yaitu : Ya Allah Panjangkan umur hamba sekiranya bermanfaat ke ummat mu dan Ambillah umur hambamu secepat nya apabila tidak mempunyai manfaat hambamu lainnya...

    BalasHapus
  5. The point of what you have written is as follow; the first. Our attitude towsrd life determine lfife's attitude towards us. The second. Our living is determined not so much by what life brings to us as by the attitude you bring to life; not so much by what happens to us as by the way our mind look at what happen.

    BalasHapus
  6. Pembelajaran bagi kita semua untuk membantu sesama dengan berbagai cara, dari yang terjauh yaitu doa maupun yang secara langsung, walaupun taruhannya nyawa. Insya Allah, semua bantuan yang bisa kita lakukan mendapat pahala dari Allah SWT. Jadi bahan renungan kita semua ya Pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mulai dari hal yg kecil, mulai saat ini dan mulai dari diri sendiri untuk betbuat sesuatu yg berarti utk orang terdekat di sekitar kita

      Hapus
  7. Sebaik baik manusia, adalah yg paling banyak memberikan manfaat bagi sesama..hidup penuh arti, etos pribadi muslim

    BalasHapus
    Balasan
    1. demikianlah seharusnya orang beriman bersikap dn bertindak

      Hapus
  8. Masyaalloh, ringan dibaca tapi berbobot.... Penuh pelajaran hidup, memotivasi semangat berbuat kebaikan, ..mantul pak!

    BalasHapus
  9. Membaca awal paragraf.. Saya langsung kebayang wajah Fauzan.. Anak bu guru hebat..
    Semoga Allah melindungi para pejuang covid 19 dan inshallah akan mendapatkan balasan pahala yang berlimpah.... Sesuai dengan janji Allah, "Jika kamu berbuat baik, sesuangguhnya kebaikan itu kembali kepadamu"..

    BalasHapus
  10. kadang kita harus siap berjuang atas panggilan ibu pertiwi secara ikhlas ..
    Tulisan yang keren, Sir!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini